Jumat, 12 Maret 2010

JBIC Dan K-EXIM Beri Pinjaman US$ 1.810 Miliar Untuk Proyek Power Plant

09 Maret 2010 | 12:36 WIB

undefined

Funo Hoshi, Executive Director JBIC saat
jumpa pers di Jakarta 8 Maret 2010.

Alamsyah Pua Saba
alam@majalahtambang.com

Jakarta-TAMBANG- Japan Bank for International Coopertion (JBIC) dan The Export-Import Bank of Korea memberikan pinjaman dana untuk dua proyek power plant di Indonesia yakni untuk PT. Paiton Energy (PE) dan PT. Cirebon Electric Power (CEP). Total dana yang diberikan sebesar US$ 1.810 Miliar.Perjanjian Loan Agreement dilakukan tadi malam (8/03/2010) di Jakarta.

Selain dua lembaga keuangan internasional asal Jepang dan Korea tersebut, sumber pendaan untuk proyek power plant didukung empat bank umum yakni, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ,Ltd., Mizuho Corporate bank, Ltd., dan ING Bank N.V.

Dari total dana pinjaman tersebut, US$ 1.215 miliar dialokasikan untuk pengembangan dan penambahan Paiton Power plant yang berlokasi di pembangkit listrik Paiton, Jawa Timur. Pinjaman tersebut dipakai untuk penambahan 815 MW dari 1.230 MW pembangkit yang kini dimiliki oleh PE.

Sementara untuk Cirebon Electric Power, pinjaman yang diberikan US$ 595 miliar, untuk pembangunan pembangkit baru berkapasitas 660 MW yang berlokasi di Cirebon, Jawa Barat.

Listrik dari kedua pembangkit tersebut akan dijual untuk memenuhi kebutuhan listrik PLN. Sudah disepakati listrik dari kedua pembangkit tersebut dijual ke PLN selama 30 tahun.

Selain perjanjain penjualan selama 30 tahun, juga disepakati harga jual kepada PLN. Untuk PE dijual seharga 4,319 per sen selama 30 tahun, sementara untuk CEP diijual seharga 4,361 per sen selama 30 tahun.

“JBIC masih akan terus terlibat dalam pendanaan proyek terutama untuk proyek pembangkit geothermal, dalam proyek 10 ribu MW tahap dua,” jelas Funo Hoshi, Executive Director JBIC.

Perjanjian kesepakatan tersebut ditandatangni oleh JBIC, K-EXIM, PE, CEP dan PLN. Perjanjian kesepakatan tersebut juga disaksikan oleh Menteri ESDM, Darwin Z. Saleh, Menteri Perindustrian, MS. Hidayat serta Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa.

sumber: http://www.majalahtambang.com/detail_berita.php?category=18&newsnr=2517

Tidak ada komentar:

Posting Komentar