Kamis, 17 Januari 2013

Ontario Moves Away from Coal


FRIDAY, 11 JANUARY 2013 16:32
Ontario, Canada’s most populous province, will shut down the last of its coal-fired power plants in southern Ontario by the end of 2013, a year ahead of schedule. The early closure of Ontario’s two largest coal-fired electricity plants, Nanticoke and Lambton, comes as a result of the province’s improved, smarter electricity grid, increased efficiency, strong conservation efforts and diversified supply of clean energy. Since 2003, Ontario has cut its use of coal by nearly 90%. The province will have shut down 17 of 19 coal units by the end of 2013. By the end of 2014, Ontario will be one of the first places in the world to eliminate coal as a source of electricity production. Today, more than 80% of the power generated in Ontario comes from hydroelectric and nuclear power plants.

http://www.coalage.com/index.php/news/latest/2422-ontario-moves-away-from-coal.html

Ini Dia Calon Dirjen Di KESDM


10 Januari 2013 | 14.06

 
Posisi beberapa pejabat eselon I di Kementrian ESDM sedang lowong karena pejabat terkait sudah memasuki masa pensiun. Beberapa nama kabarnya sudah dipilih dan diserahkan ke Sekretaris Kabinet menunggu disahkan oleh Tim Penilai Akhir (TPA) yang dikepalai oleh Presiden. 

Posisi yang sedang lowong tersebut yakni Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). Dirjen Migas sebelumnya, Evita Legowo sudah memasuki masa pensiun sejak akhir November 2012 lalu, demikian juga dengan Dirjen EBTKE, Kardaya Warnika yang sejak Agustus sudah masuk masa purna tugas.

Selain Dirjen Migas dan EBTKE, pejabat eselon I yang juga akan memasuki masa pensiun adalah Dirjen Mineral dan Batubara (Minerba) Thamrin Sihite yang masuk usia pensiun pada Januari 2013 ini serta Sekretaris Jenderal Kementrian ESDM, Waryono Karno, yang juga masuk usia pensiun bersamaan dengan Thamrin Sihite.

Nama-nama pejabat eselon I di Kementrian memang sepenuhnya wewenang TPA yang terdiri dari Presiden, Wakil Presiden, Menteri Pemberdayaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi, BKN, Sekretaris Kabinet, Sekretariat Negara dan Kementrian ESDM. Namun beberapa nama santer beredar di kalangan wartawan dan lingkaran dalam Kementrian ESDM.

Berikut beberapa nama yang santer disebut mengisi posisi eselon I di Kementrian ESDM:
Untuk posisi Dirjen Migas, akan diisi oleh A. Edy Hermantoro. Edy kini menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Migas dan Gas Bumi dan juga sebagai pejabat sementara Dirjen Migas, setelah Evita pensiun, sebelum ada penggantinya.

Ada juga nama lain seperti Heri Poernomo, yang kini menjabat sebagai Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi, ada pula beberapa nama lain yang bukan berasal dari luar lingkungan Dirjen Migas. Namun salahs eorang sumber majalah Tambang di Kementrian ESDM mengatakan, kemungkinan besar yang akan dipilih adalah A. Edy Hermantoro.

Sementara untuk Dirjen Minerba, beberapa nama banyak dibicarakan, untuk menggantikan posisi Thamrin Sihite. Ada R. Sukhyar, yang kini menjadi Kepala badan Geologi, Kementrian ESDM. Ada juga yang menyebut Bambang Gatot Aryono, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral. Namun ada juga yang menyebut, masa pensiun Thamrin akan diperpanjang, sehingga ia akan tetap menjabat sebagai Dirjen Minerba. 

“Sepertinya, Bambang Gatot yang akan jadi Dirjen Minerba,” demikian ungkap Sumber majalah Tambang.

Sementara untuk Dirjen EBTKE, ada nama Djadjang Sukarna yang kini menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi yang juga saat ini menjadi pejabat sementara Dirjen EBTKE, setelah Kardaya Pensiun. “sebenarnya ada juga nama perempuan, kandidat Dirjen EBTKE, tetapi saya lupa,” ujar sumber yang ngga mau dikutip namanya itu.

Untuk Posisi Sekretaris jenedral Kementrian ESDM, kemungkinan besar masih akan dipegang waryono Karno, karena masa pensiunnya akan diperpanjang hingga satu tahun ke depan.

Yang menarik, menurut Sumber itu lagi, posisi Dirjen di kementrian ESDM yang biasanya akrab dengan alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) kali ini tidak akan ditempati oleh alumnus kampus Ganesha tersebut. 

“Posisi Dirjen tahun ini akan diisi oleh geng UPN” pungkas sang sumber. []

http://www.tambang.co.id/detail_berita.php?category=18&newsnr=6526

Selasa, 15 Januari 2013

Trinergy Dan Adaro Power Pecah Kongsi

Achmad Nugraha Juanda
Taufiequrrohman
taufieq@majalahtambang.com

Jakarta-TAMBANG. PT Trinergy mengumumkan jalinan kerjasama dengan PT. Adaro Power telah berakhir. PT. Adaro Power yang sedianya menjadi mitra di PT Sejahtera Alam Energy dalam proyek pengembangan listrik panas Bumi WKP Baturaden dinilai telah mengingkari komitmen yang telah dibuat bersama dalam perjanjian dasar yang ditandatangani bersama. 

“Management PT Trinergy memutuskan untuk menghentikan dan mengakhiri kerjasama dengan PT. Adaro Power di PT SAE dalam mengembangkan Panasbumi WKP Baturaden” ujar Direktur Utama SAE Achmad Nugraha Juanda di Jakarta, 10 Januari 2013.

Nugraha menjelaskan, dalam perjanjian dasar tersebut dibicarakan perihal peminjaman dana dari PT Adaro Power kepada PT. Trinergy yang akan dikonversi dalam kurun waktu 3 bulan sejak perjanjian di tandatangani menjadi kepemilikan saham PT. Adaro Power sebesar 60% di PT. Sejahtera Alam Energy, ujarnya 

Dalam perjalanannya PT Adaro Power tidak pernah merealisasikan pernyataan konversi pinjaman menjadi saham di PT. SAE. Sehingga komposisi saham di PT SAE sampai saat ini masih 100 persen milik PT. Trinergy.

Manajemen PT. Trinergy telah mengirim pesan melalui surat elektronik, pesan singkat (SMS), telepon dan pada akhirnya mengirim surat secara resmi sebanyak tiga kali kepada PT. Adaro Power untuk menanyakan kelanjutan kerjasama, namun sampai akhir tahun 2012 tidak pernah ada tanggapan apapun dari pihak PT. Adaro Power, terang Nugraha.

Meskipun demikian, kegiatan pengembangan panas bumi WKP Barurraden tetap berjalan sesuai dengan jadwal, sesuai dengan komitmen PT SAE terhadap pemerintah pusat, Pemprov Jawa Tengah, dan sesuai dengan ketetapan yang tercantum dalam IUP Panas Bumi Baturraden,” tegasnya.

Untuk diketahui, PT. Sejahtera Alam Energy merencanakan pengembangan panas bumi dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) sebesa 220 MWe melalui 3 tahap pembangunan. Tahap I sebesar 110 Mwe dengan rencana COD tahun 2007, tahap II sebesar 77 MWe dengan rencana COD tahun 2019 dan tahap III sebesar 44 MWe dengan rencana COD tahun 2021.

http://www.tambang.co.id/detail_berita.php?category=18&newsnr=6528

Susilo Siswoutomo, Wamen Ketiga Di Setahun Kepemimpinan Jero Wacik

Egenius Soda egenius@majalahtambang.com

Jakarta-TAMBANG, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini melantik Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo. Susilo Siswoutomo yang sebelumnya menjabat sebagai staf ahli Menteri ESDM diangkat sebagai Wamen ESDM menggantikan Rudi Rubiandini. Sementara Rudi sendiri telah ditunjuk sebagai Kepala Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Pergantian orang kedua di Kementrian ESDM kali ini merupakan yang ketiga kali dalam kurun waktu setahun kepemimpinan Jero Wacik sebagai Menteri ESDM. “Ini bukan sebuah kebetulan ketika dalam kurun setahun kepemimpinan saya sudah tiga kali Wakil Menteri ESDM yang dilantik,”tandas Jero saat menyaksikan serah terima jabatan di Kementrian EDM, Selasa,15 Januari 2013. Wakil Menteri pertama adalah Almarhum Widjajono Partowidagdo yang meninggal saat mendaki Gunung Tambora. Setelah sulit mencari akhirnya ditemukan Rudi Rubiandini yang sebelumnya menjabat deputi operasional BP Migas. Dan kini seteelah BP Migas dibubarkan dan kemudian dibentuk SKK Migas dibutuhkan orang khusus sebagai ketua migas. “setelah diseleksi akhirnya dipilih Rudi sebagai ketua SKK Migas. Dan kemudian untuk menggantikan Rudi sebagai wakil Menteri ditunjuklah Susilo Siswoutomo,”kata Jero. Susilo menurut Jero adalah orang yang memiliki kualitas yang mumpuni. Sebelum menjadi stah ahli Menteri ESDM, Susilo bekerja di Exxon Mobile selama 30 tahun. Dengan pengalaman itulah Jero yakin Susilo merupakan orang yang tepat untuk menggantikan Rudi sebagai Wamen. Bahkan menurut mantan Menteri Pariwisata ini Ia, Susilo dan Rudi yang akan menjadi Ketua SKK Migas adalah tiga pendekar yang bertugas mengamankan industri migas nasional.

http://www.tambang.co.id/detail_berita.php?category=18&newsnr=6545

Jumat, 12 Maret 2010

Anak Usaha Bakrie Kena Cekal Ditjen Pajak

23 Februari 2010 | 13:05 WIB

undefined

Gedung Wisma Bakrie 2, tempat PT Bumi
Resources, PT Arutmin dan PT Kaltim Prima
Coal berkantor. (ilustrasi)

Alamsyah Pua Saba
alam@majalahtambang.com


Jakarta-TAMBANG- Direktorat Jenderal Pajak memberlakukan pencegahan ke luar negeri untuk tersangka kasus pajak perusahaan batubara milik Aburizal Abkrie, yakni Bumi Resources, Kalimantan Prima Coal (KPC) dan Arutmin. Pernyataan tersebut disampaikan Dirjen Pajak, M. Tjiptardjo, saat konferensi pers usai penandatangan kerjasama Ditjen Pajak Kepolisian, soal penertiban penunggak pajak. (selasa,23/02/2010)

“Prosesnya sudah masuk penyidikan dan kita masih terus melakukan upaya. Sesuai ketentuan yang ada, tersangkanya sudah kita lakukan pencegahan ke luar negeri,” jelas Tjiptardjo.

Lebih jauh ia mengatakan, untuk kasus yang melibatkan anak usaha milik Ketua Umum Golkar tersebut, dua tersangka masih dalam proses penyidikan sementara satu lainnya yang masih dalam proses pembuktian awal, masih terus dicarikan dokumen pembuktian.

Menurut Direktur Intelejen dan Penyidikan Ditjen Pajak, Pontas Pane, prosesnya masih terus berlangusng dan terkesan lambat, karena ditjen pajak masih membuktikan bukti-bukti yang akurat, sebelum dilemparkan ke persidangan.

“Kepolisian juga sudah membantu untuk mempercepat proses penyelesaiannya, berupa pencapaian berkas yang dibutuhkan supaya semakin cepat dan akurat,” jelas Pontas Pane.


Namun, baik Tjiptardjo maupun Pontas, tidak menyebutkan siapa saja yang sudah masuk dalam proses penyidikan dan yang masih dalam pembuktian awal. “Kita tidak akan mengatakan itu, yang jelas, sekarang sedang dalam proses,” jelas Tjiptardjo, ketika didesak siapa saja tersangkanya.

Meski Dirjen pajak tidak menyebutkan nama, namun santer disebutkan, dua tersangka yang sudah dalam proses penyidikan yakni PT. Bumi Resources dan PT. Kaltim Prima Coal. Sementara Pt. Arutmin, masih dalam pembuktian awal.

Lebih jauh Tjiptardjo menjelaskan, sejauh ini kepolsisan sudah sangat membantu. Terutama kalau ada pihak yang dipanggil penyidik dan tidak memenuhinya, maka tugas kepolsian yang akan mengambil paksa. Untuk kasus yang lain, lanjutnya, Ditjen pajak bekerjasama dengan kepoisian sudah menagkap dua orang yang terlibat kasus penunggak pajak. []

sumber: http://www.majalahtambang.com/detail_berita.php?category=18&newsnr=2482

Menteri LH: Inspeksi Ke Tambang Sering Bocor

03 Maret 2010 | 17:20 WIB

undefined

Gusti Muhammad Hatta

Abraham Lagaligo
abraham@majalahtambang.com

Jakarta – TAMBANG. Menteri Lingkungan Hidup (LH), Por Dr Ir Gusti Muhammad Hatta, MS mengaku telah beberapa kali menerjunkan tim untuk melakukan inspeksi mendadak, terhadap aktivitas pertambangan yang diduga merusak lingkungan. Bahkan tak jarang ia ikut turun langsung ke lapangan, diantaranya ke Kalimantan Selatan (Kalsel). Namun guru besar Universitas Lambung Mangkurat ini kesal, karena inspeksi yang dilakukan sering bocor.

“Kita sudah menerjunkan tim dan saya juga turun langsung, utamanya ke Kalsel. Tapi herannya, inspeksi kita ke tambang-tambang yang diduga merusak lingkungan sering bocor,” ujarnya dalam sambutan, sebelum membuka Pertemuan Nasional Persiapan Implementasi UU 32/2009 mengenai KLHS, di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2010.

Meski demikian, Gusti tidak putus asa. Ia pun mengatur siasat agar rencana inspeksi tidak banyak diketahui orang. “Belum lama ini siasat saya cukup berhasil. Banyak orang menyambut saya di Bandara, padahal saya sudah di lapangan (lokasi tambang yang diinspeksi, red),” tuturnya.

Ceritanya, minggu lalu Menteri LH berniat melakukan inspeksi ke salah satu lokasi tambang di Kalsel. Karena tidak ingin rencananya bocor, Gusti lebih dulu datang seorang diri pada malam harinya. Sementara rombongan Kementerian LH yang lain, baru tiba di Kalsel keesokan paginya.

Para bupati, dan pihak-pihak lain yang menjemput di bandara pun tak menemukan sang Menteri. Saat itu, Gusti sudah berada di lapangan dan melihat langsung kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan yang tidak mengindahkan good mining practice.

Penuturan Menteri LH ini, mengingatkan pada cerita salah seorang Kasubdit di Ditjen Minerba Pabum Kementerian ESDM. Untuk menangkap tangan pelanggaran lingkungan yang dilakukan sebuah perusahaan tambang, direncanakan sebuah inspeksi mendadak.

Rapat pun digelar di kantor Ditjen Minerba Pabum, Jl Soepomo, Jakarta, untuk menyusun perencanaan agar lebih matang. Namun lucunya, beberapa saat setelah rapat usai digelar, perusahaan yang bersangkutan sudah tahu bahwa akan diinspeksi. Ini menunjukkan betapa “saktinya” perusahaan perusak lingkungan.

Gusti mengaku diam-diam sudah menyelidiki sumber kebocoran tersebut. Namun untuk sementara ia berusaha khusnudzon (berprasangka baik), bahwa kebocoran itu akibat penerapan protokoler di Kementerian LH. Setiap Menteri berkunjung, kepala-kepala daerah dan sejumlah stakeholders ikut menjemput ke bandara.

Untuk penerapan sanksi terhadap pelanggar lingkungan, Gusti mengatakan pihaknya tidak akan semena-mena. Selalu diawali dengan teguran, kemudian peringatan, baru sampai pada penindakan. “Tapi kalau sudah nyata-nyata kerusakannya di depan mata, ya langsung saat itu juga kita perintahkan untuk memperbaiki,” tegasnya.

Kementerian LH pun tak akan surut, dan terus akan melakukan inspeksi terhadap tambang-tambang yang diduga merusak lingkungan. “Setiap inspeksi pasti kita rahasiakan, sehingga bisa berjalan efektif,” tandasnya.

sumber: http://www.majalahtambang.com/detail_berita.php?category=18&newsnr=2500

Gas CBM Dari Blok Sangatta Dipersiapkan Untuk Listrik

04 Maret 2010 | 12:35 WIB

Abraham Lagaligo
abraham@majalahtambang.com

Jakarta – TAMBANG. Pengeboran sumur Coal Bed Mathane (CBM) Sangatta 1, Kalimantan Timur (Kaltim), yang telah berlangsung sejak 2009 lalu telah berhasil dengan baik. Hal ini diungkapkan CEO Ephindo CBM Holding Inc, Sammy Hamzah, di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2010.

Dengan progress tersebut, ujarnya, sumur CBM Sangatta 1 akan mulai berproduksi sesuai jadwal tahun depan. Produksi gas awal dari blok ini akan dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik bagi konsumen lokal.

“Kami optimis produksi dan penjualan gas dari sumur CBM Sangatta 1 sudah bisa dilakukan pada 2011. Gas dari sumur ini akan dimanfaatkan untuk listrik,” jelas Sammy.

Dia menambahkan, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan peraturan, yang memungkinkan gas dari CBM bisa dijual sebelum masuk rencana pengembangan. Terlebih, blok CBM Sangatta 1 jaraknya juga cukup dekat dengan fasilitas LNG Bontang, sehingga memudahkan pengiriman gas.

Production Sharing Contract (PSC) CBM di Sangatta, dikerjakan bersama antara Ephindo dan Arrow Energy asal Australia. Arrow juga mengoperasikan blok melalui anak perusahaan mereka, Sangatta CBM Barat Inc, dengan menggandeng mitra Pertamina Hulu Energi.

Blok tersebut mengandung batubara Miosen (Formasi Balikpapan), dengan kemungkinan ketebalan batubara sampai 80 meter. Total net batubara berpotongan di dua sumur pertama berkisar 25-40 meter.

Analisis menunjukkan saturasi gas baik dari batubara (80% dan lebih tinggi) dengan total gas sampai 12 m³ / ton (424 SCF / ton) pada kedalaman 800 meter.

Ephindo adalah perusahaan Indonesia pertama dan terkemuka dalam mengoperasikan CBM. Ephindo mengelola tiga PSC CBM dan dua di antaranya saat ini sedang dalam tahap pengeboran.


sumber: http://www.majalahtambang.com/detail_berita.php?category=18&newsnr=2503