Jumat, 12 Maret 2010

Indonesia Berharap Investasi USD 11,9 M Dari WGC 2010

Abraham Lagaligo
abraham@majalahtambang.com

Jakarta – TAMBANG. Pemerintah telah mencanangkan Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik 10.000 Megawatt (MW) Tahap II, dengan 4.700 MW diantaranya dari pembangkit listrik panas bumi (PLTP). Namun hingga kini, baru bisa disiapkan sebesar 723 MW dari berbagai lapangan panas bumi di Tanah Air.

Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah World Geothermal Congress (WGC) 2010, memberikan harapan diraupnya investasi hingga USD 11,9 miliar, guna memenuhi target crash program tersebut.

Dirjen Minerba Pabum Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Setiawan mengatakan, dalam pembukaan WGC 2010 di Bali, 25-30 April 2010 mendatang, juga dijadwalkan penandatanganan sejumlah proyek panas bumi di hadapan Presiden.

Hal ini merupakan dukungan pemerintah dalam mengembangkan energi terbarukan, sekaligus mempercepat proyek-proyek panas bumi yang sedang dikembangkan pemerintah bersama swasta.

“Kita sudah menetapkan untuk proyek 10.000 MW tahap II, 4.700 MW dari panas bumi. Ini membutuhkan komitmen yang tinggi serta dana yang cukup,” ujar Bambang, di Jakarta, Kamis, 11 Maret 2010.

WGC 2010 yang akan diisi berbagai kegiatan menarik, kata Bambang, merupakan sarana promosi yang baik bagi pengembangan investasi panas bumi di Tanah Air. Seperti diketahui, dari 4.700 MW yang ditargetkan, hingga saat ini baru bisa disiapkan sebesar 723 MW dari berbagai lapangan panas bumi existing maupun baru di seluruh wilayah Nusantara.

“Masih ada 3.977 MW yang membutuhkan investasi, dan kita cukup berharap dari forum WGC 2010 ini,” lanjut Bambang yang juga Ketua Steering Committee WGC 2010. Dengan rata-rata biaya investasi panas bumi USD 3 juta per MW, maka investasi yang diharapkan akan masuk mencapai USD 11,9 miliar.

Memang, tambahnya, Indonesia harus berjuang keras untuk menggapai harapan tersebut. Namun kita mempunyai sejumlah daya tarik, yang dapat ditonjolkan dalam forum yang akan dihadiri sekitar 2.500 delegasi dari 80 negara itu.

“Kita punya potensi geothermal yang paling besar di dunia. Kita juga sudah punya Perpres tentang percepatan pengembangan panas bumi. Kita juga punya 10.000 MW tahap II yang peluang investasinya masih terbuka lebar. Kita akan dorong itu semua,” ungkap Bambang optimis.

Ungkapan optimis juga disampaikan Ketua Organizing Committee WGC 2010, Herman Darnel Ibrahim. Mengingat forum lima tahunan itu akan dihadiri oleh pimpinan negara-negara dunia, para pelaku usaha, industriawan, ilmuwan, operator, serta regulator panas bumi dari sekitar 80 negara.

Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API), Surya Darma juga mengatakan, penyelenggaraan WGC ke -4 di Bali merupakan kesempatan yang sangat strategis. Karena forum itu hanya berlangsung lima tahun sekali, dan semua stakeholders panas bumi hadir.

“Kita akan promosikan potensi geothermal kita, yang merupakan 40% dari keseluruhan potensi panas bumi dunia,” ujarnya.

dikutip dari: http://www.majalahtambang.com/detail_berita.php?category=18&newsnr=2530

Tidak ada komentar:

Posting Komentar