Jumat, 12 Maret 2010

Menteri LH: Inspeksi Ke Tambang Sering Bocor

03 Maret 2010 | 17:20 WIB

undefined

Gusti Muhammad Hatta

Abraham Lagaligo
abraham@majalahtambang.com

Jakarta – TAMBANG. Menteri Lingkungan Hidup (LH), Por Dr Ir Gusti Muhammad Hatta, MS mengaku telah beberapa kali menerjunkan tim untuk melakukan inspeksi mendadak, terhadap aktivitas pertambangan yang diduga merusak lingkungan. Bahkan tak jarang ia ikut turun langsung ke lapangan, diantaranya ke Kalimantan Selatan (Kalsel). Namun guru besar Universitas Lambung Mangkurat ini kesal, karena inspeksi yang dilakukan sering bocor.

“Kita sudah menerjunkan tim dan saya juga turun langsung, utamanya ke Kalsel. Tapi herannya, inspeksi kita ke tambang-tambang yang diduga merusak lingkungan sering bocor,” ujarnya dalam sambutan, sebelum membuka Pertemuan Nasional Persiapan Implementasi UU 32/2009 mengenai KLHS, di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2010.

Meski demikian, Gusti tidak putus asa. Ia pun mengatur siasat agar rencana inspeksi tidak banyak diketahui orang. “Belum lama ini siasat saya cukup berhasil. Banyak orang menyambut saya di Bandara, padahal saya sudah di lapangan (lokasi tambang yang diinspeksi, red),” tuturnya.

Ceritanya, minggu lalu Menteri LH berniat melakukan inspeksi ke salah satu lokasi tambang di Kalsel. Karena tidak ingin rencananya bocor, Gusti lebih dulu datang seorang diri pada malam harinya. Sementara rombongan Kementerian LH yang lain, baru tiba di Kalsel keesokan paginya.

Para bupati, dan pihak-pihak lain yang menjemput di bandara pun tak menemukan sang Menteri. Saat itu, Gusti sudah berada di lapangan dan melihat langsung kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan yang tidak mengindahkan good mining practice.

Penuturan Menteri LH ini, mengingatkan pada cerita salah seorang Kasubdit di Ditjen Minerba Pabum Kementerian ESDM. Untuk menangkap tangan pelanggaran lingkungan yang dilakukan sebuah perusahaan tambang, direncanakan sebuah inspeksi mendadak.

Rapat pun digelar di kantor Ditjen Minerba Pabum, Jl Soepomo, Jakarta, untuk menyusun perencanaan agar lebih matang. Namun lucunya, beberapa saat setelah rapat usai digelar, perusahaan yang bersangkutan sudah tahu bahwa akan diinspeksi. Ini menunjukkan betapa “saktinya” perusahaan perusak lingkungan.

Gusti mengaku diam-diam sudah menyelidiki sumber kebocoran tersebut. Namun untuk sementara ia berusaha khusnudzon (berprasangka baik), bahwa kebocoran itu akibat penerapan protokoler di Kementerian LH. Setiap Menteri berkunjung, kepala-kepala daerah dan sejumlah stakeholders ikut menjemput ke bandara.

Untuk penerapan sanksi terhadap pelanggar lingkungan, Gusti mengatakan pihaknya tidak akan semena-mena. Selalu diawali dengan teguran, kemudian peringatan, baru sampai pada penindakan. “Tapi kalau sudah nyata-nyata kerusakannya di depan mata, ya langsung saat itu juga kita perintahkan untuk memperbaiki,” tegasnya.

Kementerian LH pun tak akan surut, dan terus akan melakukan inspeksi terhadap tambang-tambang yang diduga merusak lingkungan. “Setiap inspeksi pasti kita rahasiakan, sehingga bisa berjalan efektif,” tandasnya.

sumber: http://www.majalahtambang.com/detail_berita.php?category=18&newsnr=2500

Tidak ada komentar:

Posting Komentar